Minggu, 10 Mei 2015

alasan mengapa investasi saham

#1. Imbal Hasil Tinggi
High-Return-Investment
Saham merupakan instrumen investasi yang memberikan imbal hasil (return) paling tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Coba kamu pikirkan: bunga tabungan biasa cuma 1,5% sampai 2%, bunga deposito 6% sampai 6,5%, emas malah tidak memberikan hasil, malah stagnan atau turun, sedangkan investasi properti mahal dan tidak likuid. Di tengah iklim ekonomi yang sesuai, investasi saham normalnya tumbuh antara 25% sampai 30% per tahun. Warren Buffett punya rata-rata sekitar 13% per tahun, dan dia adalah orang terkaya di dunia. Bayangkan yang bisa dicapai dengan saham.
#2. Resiko terbatas
risk_mgmt
Resiko investasi saham sebenarnya terbatas. Kamu hanya bisa bangkrut jika kamu tidak mengikuti aturan-aturan yang jelas sudah ada dan bisa diikuti oleh siapa saja. Jika kamu tahu tentang valuasi saham, maka kamu bisa mencari saham-saham dengan fundamental yang jelas. Jika kamu mau lebih praktis, kamu bisa mempelajari gerak-gerik pasar melalui analisa teknikal dan grafik-grafiknya. Sangat sulit bagi kamu (sebenarnya) untuk kehilangan seluruh modal kamu di saham. Beda dengan forex dan komoditas dimana kemungkinan bangkrut jauh lebih tinggi. Tapi tidak di saham. Di saham, resikonya terbatas.
#3. Investasi Saham itu Keren
457-superjuniorm-gjlr
Bagi wanita: kalau kamu disuruh memilih antara pacar yang punya account saham dan yang punya buku tabungan saja, pilih yang punya account saham. Hidupnya pasti lebih berwarna dan wawasannya jauh lebih luas. Selain itu, dia juga pasti punya buku tabungan. Kamu akan mengetahui cara-cara riset pasar dan cara mencari peluang. Tidak usah takut tidak punya pacar, di belahan dunia manapun semua wanita memburu pria yang mengerti saham. Bagi trader wanita: tentunya pria lebih senang jika pacarnya nyambung diajak diskusi.
#4. Mulai dari Yang Kecil
Snow ball
Bola salju yang besar dimulai dari kecil, dan menjadi besar dengan sendirinya ketika dia menggelinding. Kamu bisa menceritakan pada pacar kamu nanti bahwa kamu mulai dari Rp100.000,- dan sekarang aset kamu Rp100 milyar. Itu akan memberikan nilai plus di matanya karena melihat pertumbuhan aset yang besar selama kamu hidup. Semakin dini kamu mulai, maka kamu butuh modal yang lebih kecil. Saham itu tentang waktu. Lihat poin #5.
#5. Bunga Majemuk
Flower-Tips-21
Atau, istilah kerennya compound interest. Einstein pernah berkata bahwa keajaiban dunia yang kedelapan adalah bunga majemuk. Buatlah keajaiban dunia ini berada di pihakmu, bukan di pihak bank penerbit kartu kredit. Lebih bagus lagi, miliki saham bank tersebut dan jadi pemiliknya. Buat para direktur bank itu bertekuk lutut di hadapanmu karena kamu ownernya. Jika bunga majemuk sudah menjadi temanmu, maka asetmu akan terus tumbuh, dan tumbuh, dan tumbuh, tanpa perlu campur tangan dari kamu sama sekali. Coba tanyakan kepada pemilik saham UNVR (PT Unilever Tbk) yang punya dari tahun 90-an. Mungkin ada yang sudah mencetak lembar sahamnya…
#6. Lebih Aman
daruma2
Boneka Daruma jika dipukul jatuh bisa bangun lagi dengan sendirinya. Tapi pukul orang tua hingga jatuh, dia tidak akan bangun lagi. Tidak ada semangat, gairah yang hanya dimiliki oleh orang muda. Soekarno pernah berkata, “Berikan aku sepuluh anak muda, dan akan kuguncang dunia.” Beri aku sepuluh anak muda, akan kuguncang dunia persahaman. Mulai sekarang, ketika kamu muda, dan jika kamu bangkrut, kamu akan mudah untuk mengumpulkan modal lagi. Bekerja (sementara) untuk mengumpulkan modal trading jauh lebih menyenangkan daripada terjebak di karir yang tidak memuaskan.
#7. Pensiun Dini dan Bersenang-senang
couplehawaii
Umur berapa kamu ingin pensiun? Kurangi dengan 15 tahun. ITU adalah masa kamu berjuang. Jika umur rata-rata orang sekarang 60 tahun, dan kamu menghabiskan 23 tahun pertamamu untuk belajar, saya pikir kamu harus bersenang-senang minimal 23 tahun juga dari umur kamu. Itu memberikan kamu 14 tahun untuk mencari uang. Jika kamu tidak mulai dari sekarang, kamu pasti akan hidup susah di masa tuamu, sementara para investor saham yang mulai dari dini sedang bersenang-senang di Hawaii dengan pacar keduanya…

sumber: http://pojoksaham.com/2014/07/16/7-alasan-kenapa-kamu-harus-mulai-investasi-saham-dari-sekarang/
Meskipun ada banyak pilihan untuk berinvestasi, investasi properti adalah salah satu favorit. Terdapat sekurang-kurangnya 9 alasan mengapa kita sebaiknya melakukan investasi properti dan bukan jenis investasi lain:

1. Kekuatan dari  “Leverage”
Untuk berinvestasi di properti kita memiliki pilihan untuk tidak menggunakan 100% dari uang kita, tetapi dengan menggunakan uang orang lain (OOL). Salah satu sumber yang paling umum adalah uang pinjaman bank. Tergantung dari negara mana kita berada, biasanya kita bisa mendapatkan pinjaman dari bank mulai dari 70% sampai dengan 95%. Dalam kasus ini kita hanya perlu mengeluarkan uang muka sebesar 5% sampai 30% dari harga properti. Ini juga berarti bahwa leverage adalah sekitar 3,3 sampai 20 kali.

2. Resiko relatif rendah
Secara umum, Investasi di properti tidak seperti berinvestasi di pasar saham di mana dalam satu hari harga bisa turun dan naik cukup signifikan. Hanya dalam situasi tertentu di mana perekonomian benar-benar buruk, investasi properti mungkin akan terpengaruh sedikit. Ketika dibandingkan dengan jenis investasi lain juga, seperti membuka usaha, menabung di  deposito atau berinvestasi di saham, investasi properti memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan mereka. Jika kita melihat risiko dibandingkan dengan potensi pendapatan, properti mempunyai resiko yang relatif rendah dengan potensi pendapatan yang baik dari sewa dan capital gain (capital appreciation).

3. Dua sumber pendapatan: sewa dan capital gain
Investasi properti menawarkan kombinasi pendapatan sewa dan capital gain. Berinvestasi di properti yang benar tidak hanya akan memberi kita arus kas positif tetapi juga potensi capital gain tergantung pada kenaikan harga properti.
- See more at: http://www.propertidiskon.com/38/#sthash.XdNEjkW6.dpuf
Meskipun ada banyak pilihan untuk berinvestasi, investasi properti adalah salah satu favorit. Terdapat sekurang-kurangnya 9 alasan mengapa kita sebaiknya melakukan investasi properti dan bukan jenis investasi lain:

1. Kekuatan dari  “Leverage”
Untuk berinvestasi di properti kita memiliki pilihan untuk tidak menggunakan 100% dari uang kita, tetapi dengan menggunakan uang orang lain (OOL). Salah satu sumber yang paling umum adalah uang pinjaman bank. Tergantung dari negara mana kita berada, biasanya kita bisa mendapatkan pinjaman dari bank mulai dari 70% sampai dengan 95%. Dalam kasus ini kita hanya perlu mengeluarkan uang muka sebesar 5% sampai 30% dari harga properti. Ini juga berarti bahwa leverage adalah sekitar 3,3 sampai 20 kali.

2. Resiko relatif rendah
Secara umum, Investasi di properti tidak seperti berinvestasi di pasar saham di mana dalam satu hari harga bisa turun dan naik cukup signifikan. Hanya dalam situasi tertentu di mana perekonomian benar-benar buruk, investasi properti mungkin akan terpengaruh sedikit. Ketika dibandingkan dengan jenis investasi lain juga, seperti membuka usaha, menabung di  deposito atau berinvestasi di saham, investasi properti memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan mereka. Jika kita melihat risiko dibandingkan dengan potensi pendapatan, properti mempunyai resiko yang relatif rendah dengan potensi pendapatan yang baik dari sewa dan capital gain (capital appreciation).

3. Dua sumber pendapatan: sewa dan capital gain
Investasi properti menawarkan kombinasi pendapatan sewa dan capital gain. Berinvestasi di properti yang benar tidak hanya akan memberi kita arus kas positif tetapi juga potensi capital gain tergantung pada kenaikan harga properti.

4. Kontrol penuh untuk meningkatkan nilai properti
Bila Anda memiliki properti, Anda memiliki kontrol penuh tentang bagaimana Anda akan meningkatkan nilai properti. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai properti, mulai dari hal yang sangat sederhana seperti lukisan kembali properti. Cara lain membeli beberapa aksesoris atau kosmetik, dan renovasi. Kegiatan-kegiatan ini sangat penting terutama ketika kita ingin menyewa atau menjual properti. Beberapa orang melakukan renovasi kecil untuk meningkatkan nilai properti sehingga pemilik dapat menjual pada harga yang jauh lebih tinggi.

5. Investasi aman dan pasti dalam jangka panjang
Harga properti biasanya tidak akan berfluktuasi begitu banyak. Secara umum, mungkin diperlukan beberapa waktu untuk harga properti berubah seiring waktu. Hal ini berbeda dengan pasar saham misalnya di mana harga dapat berubah secara drastis dalam  malam.

6. Perlindungan terhadap inflasi
Tidak seperti tabungan atau deposito di mana bunga yang diberikan biasanya jauh lebih rendah daripada tingkat inflasi, harga properti biasanya mengikuti setidaknya tingkat inflasi. Dalam kasus ini, berinvestasi di properti masih merupakan pilihan yang lebih baik untuk melindungi diri dari inflasi.

7. Kendaraan yang baik untuk mencapai kebebasan finansial
Menggunakan penghasilan sewa untuk menghasilkan arus kas positif, adalah mungkin untuk mencapai kebebasan finansial setelah beberapa tahun tergantung pada tingkat keberhasilan setiap orang dalam investasi properti. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki pendapatan 3 juta per bulan, orang tersebut dapat secara finansial bebas dengan menghasilkan uang tunai 3 juta per bulan menggunakan 5 properti dengan masing-masing properti menghasilkan arus kas positif sebesar 600 ribu per properti  per bulan. Anggap saja ini rumah kecil atau rumah petak, uang sewa 600 tentu akan sangat wajar dan cukup konservatif dalam hal ini.

8. Dapat mengurangi beban pajak
Mendirikan perusahaan dan membeli properti dengan menggunakan nama perusahaan dapat menghemat pajak. Sewa properti dapat dianggap sebagai pajak pendapatan dan biasanya akan berlaku hanya setelah pengurangan dari semua biaya yang dibebankan. Membeli properti atas nama perusahaan akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan membeli atas nama perorangan.

9. Menjadi kaya lewat properti
Investasi properti dapat membawa orang untuk menjadi orang yang benar-benar kaya. Kunci untuk memperoleh kekayaan dalam properti adalah melalui capital gain. Sebagai contoh, seseorang berinvestasi di sebuah apartemen dari harga 500 juta dengan uang muka sebesar 50 juta. Sewa bulanan dari properti cukup untuk membayar angsuran bank per bulan, sehingga secara otomatis, angsuran bank dibiayai oleh sewa bulanan. Setelah 20 tahun, properti telah dibayar penuh dan harga telah dihargai misalnya untuk 1 Milyar (ini konservatif, karena harga property di Indonesia akan meningkat jauh dari pada harga ini). Dalam hal ini keuntungan bersih dari investasi (1 Milyar – 50 juta) = 950 juta. Jika orang ini memiliki 3 apartemen lalu total laba bersih akan hampir 3 Milyar dalam 20 tahun. Orang ini benar-benar telah menjadi Milyarder dengan investasi properti.
- See more at: http://www.propertidiskon.com/38/#sthash.XdNEjkW6.dpuf
Meskipun ada banyak pilihan untuk berinvestasi, investasi properti adalah salah satu favorit. Terdapat sekurang-kurangnya 9 alasan mengapa kita sebaiknya melakukan investasi properti dan bukan jenis investasi lain:

1. Kekuatan dari  “Leverage”
Untuk berinvestasi di properti kita memiliki pilihan untuk tidak menggunakan 100% dari uang kita, tetapi dengan menggunakan uang orang lain (OOL). Salah satu sumber yang paling umum adalah uang pinjaman bank. Tergantung dari negara mana kita berada, biasanya kita bisa mendapatkan pinjaman dari bank mulai dari 70% sampai dengan 95%. Dalam kasus ini kita hanya perlu mengeluarkan uang muka sebesar 5% sampai 30% dari harga properti. Ini juga berarti bahwa leverage adalah sekitar 3,3 sampai 20 kali.

2. Resiko relatif rendah
Secara umum, Investasi di properti tidak seperti berinvestasi di pasar saham di mana dalam satu hari harga bisa turun dan naik cukup signifikan. Hanya dalam situasi tertentu di mana perekonomian benar-benar buruk, investasi properti mungkin akan terpengaruh sedikit. Ketika dibandingkan dengan jenis investasi lain juga, seperti membuka usaha, menabung di  deposito atau berinvestasi di saham, investasi properti memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan mereka. Jika kita melihat risiko dibandingkan dengan potensi pendapatan, properti mempunyai resiko yang relatif rendah dengan potensi pendapatan yang baik dari sewa dan capital gain (capital appreciation).

3. Dua sumber pendapatan: sewa dan capital gain
Investasi properti menawarkan kombinasi pendapatan sewa dan capital gain. Berinvestasi di properti yang benar tidak hanya akan memberi kita arus kas positif tetapi juga potensi capital gain tergantung pada kenaikan harga properti.

4. Kontrol penuh untuk meningkatkan nilai properti
Bila Anda memiliki properti, Anda memiliki kontrol penuh tentang bagaimana Anda akan meningkatkan nilai properti. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai properti, mulai dari hal yang sangat sederhana seperti lukisan kembali properti. Cara lain membeli beberapa aksesoris atau kosmetik, dan renovasi. Kegiatan-kegiatan ini sangat penting terutama ketika kita ingin menyewa atau menjual properti. Beberapa orang melakukan renovasi kecil untuk meningkatkan nilai properti sehingga pemilik dapat menjual pada harga yang jauh lebih tinggi.

5. Investasi aman dan pasti dalam jangka panjang
Harga properti biasanya tidak akan berfluktuasi begitu banyak. Secara umum, mungkin diperlukan beberapa waktu untuk harga properti berubah seiring waktu. Hal ini berbeda dengan pasar saham misalnya di mana harga dapat berubah secara drastis dalam  malam.

6. Perlindungan terhadap inflasi
Tidak seperti tabungan atau deposito di mana bunga yang diberikan biasanya jauh lebih rendah daripada tingkat inflasi, harga properti biasanya mengikuti setidaknya tingkat inflasi. Dalam kasus ini, berinvestasi di properti masih merupakan pilihan yang lebih baik untuk melindungi diri dari inflasi.

7. Kendaraan yang baik untuk mencapai kebebasan finansial
Menggunakan penghasilan sewa untuk menghasilkan arus kas positif, adalah mungkin untuk mencapai kebebasan finansial setelah beberapa tahun tergantung pada tingkat keberhasilan setiap orang dalam investasi properti. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki pendapatan 3 juta per bulan, orang tersebut dapat secara finansial bebas dengan menghasilkan uang tunai 3 juta per bulan menggunakan 5 properti dengan masing-masing properti menghasilkan arus kas positif sebesar 600 ribu per properti  per bulan. Anggap saja ini rumah kecil atau rumah petak, uang sewa 600 tentu akan sangat wajar dan cukup konservatif dalam hal ini.

8. Dapat mengurangi beban pajak
Mendirikan perusahaan dan membeli properti dengan menggunakan nama perusahaan dapat menghemat pajak. Sewa properti dapat dianggap sebagai pajak pendapatan dan biasanya akan berlaku hanya setelah pengurangan dari semua biaya yang dibebankan. Membeli properti atas nama perusahaan akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan membeli atas nama perorangan.

9. Menjadi kaya lewat properti
Investasi properti dapat membawa orang untuk menjadi orang yang benar-benar kaya. Kunci untuk memperoleh kekayaan dalam properti adalah melalui capital gain. Sebagai contoh, seseorang berinvestasi di sebuah apartemen dari harga 500 juta dengan uang muka sebesar 50 juta. Sewa bulanan dari properti cukup untuk membayar angsuran bank per bulan, sehingga secara otomatis, angsuran bank dibiayai oleh sewa bulanan. Setelah 20 tahun, properti telah dibayar penuh dan harga telah dihargai misalnya untuk 1 Milyar (ini konservatif, karena harga property di Indonesia akan meningkat jauh dari pada harga ini). Dalam hal ini keuntungan bersih dari investasi (1 Milyar – 50 juta) = 950 juta. Jika orang ini memiliki 3 apartemen lalu total laba bersih akan hampir 3 Milyar dalam 20 tahun. Orang ini benar-benar telah menjadi Milyarder dengan investasi properti.
- See more at: http://www.propertidiskon.com/38/#sthash.XdNEjkW6.dpuf
Meskipun ada banyak pilihan untuk berinvestasi, investasi properti adalah salah satu favorit. Terdapat sekurang-kurangnya 9 alasan mengapa kita sebaiknya melakukan investasi properti dan bukan jenis investasi lain:

1. Kekuatan dari  “Leverage”
Untuk berinvestasi di properti kita memiliki pilihan untuk tidak menggunakan 100% dari uang kita, tetapi dengan menggunakan uang orang lain (OOL). Salah satu sumber yang paling umum adalah uang pinjaman bank. Tergantung dari negara mana kita berada, biasanya kita bisa mendapatkan pinjaman dari bank mulai dari 70% sampai dengan 95%. Dalam kasus ini kita hanya perlu mengeluarkan uang muka sebesar 5% sampai 30% dari harga properti. Ini juga berarti bahwa leverage adalah sekitar 3,3 sampai 20 kali.

2. Resiko relatif rendah
Secara umum, Investasi di properti tidak seperti berinvestasi di pasar saham di mana dalam satu hari harga bisa turun dan naik cukup signifikan. Hanya dalam situasi tertentu di mana perekonomian benar-benar buruk, investasi properti mungkin akan terpengaruh sedikit. Ketika dibandingkan dengan jenis investasi lain juga, seperti membuka usaha, menabung di  deposito atau berinvestasi di saham, investasi properti memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan mereka. Jika kita melihat risiko dibandingkan dengan potensi pendapatan, properti mempunyai resiko yang relatif rendah dengan potensi pendapatan yang baik dari sewa dan capital gain (capital appreciation).

3. Dua sumber pendapatan: sewa dan capital gain
Investasi properti menawarkan kombinasi pendapatan sewa dan capital gain. Berinvestasi di properti yang benar tidak hanya akan memberi kita arus kas positif tetapi juga potensi capital gain tergantung pada kenaikan harga properti.

4. Kontrol penuh untuk meningkatkan nilai properti
Bila Anda memiliki properti, Anda memiliki kontrol penuh tentang bagaimana Anda akan meningkatkan nilai properti. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai properti, mulai dari hal yang sangat sederhana seperti lukisan kembali properti. Cara lain membeli beberapa aksesoris atau kosmetik, dan renovasi. Kegiatan-kegiatan ini sangat penting terutama ketika kita ingin menyewa atau menjual properti. Beberapa orang melakukan renovasi kecil untuk meningkatkan nilai properti sehingga pemilik dapat menjual pada harga yang jauh lebih tinggi.

5. Investasi aman dan pasti dalam jangka panjang
Harga properti biasanya tidak akan berfluktuasi begitu banyak. Secara umum, mungkin diperlukan beberapa waktu untuk harga properti berubah seiring waktu. Hal ini berbeda dengan pasar saham misalnya di mana harga dapat berubah secara drastis dalam  malam.

6. Perlindungan terhadap inflasi
Tidak seperti tabungan atau deposito di mana bunga yang diberikan biasanya jauh lebih rendah daripada tingkat inflasi, harga properti biasanya mengikuti setidaknya tingkat inflasi. Dalam kasus ini, berinvestasi di properti masih merupakan pilihan yang lebih baik untuk melindungi diri dari inflasi.

7. Kendaraan yang baik untuk mencapai kebebasan finansial
Menggunakan penghasilan sewa untuk menghasilkan arus kas positif, adalah mungkin untuk mencapai kebebasan finansial setelah beberapa tahun tergantung pada tingkat keberhasilan setiap orang dalam investasi properti. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki pendapatan 3 juta per bulan, orang tersebut dapat secara finansial bebas dengan menghasilkan uang tunai 3 juta per bulan menggunakan 5 properti dengan masing-masing properti menghasilkan arus kas positif sebesar 600 ribu per properti  per bulan. Anggap saja ini rumah kecil atau rumah petak, uang sewa 600 tentu akan sangat wajar dan cukup konservatif dalam hal ini.

8. Dapat mengurangi beban pajak
Mendirikan perusahaan dan membeli properti dengan menggunakan nama perusahaan dapat menghemat pajak. Sewa properti dapat dianggap sebagai pajak pendapatan dan biasanya akan berlaku hanya setelah pengurangan dari semua biaya yang dibebankan. Membeli properti atas nama perusahaan akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan membeli atas nama perorangan.

9. Menjadi kaya lewat properti
Investasi properti dapat membawa orang untuk menjadi orang yang benar-benar kaya. Kunci untuk memperoleh kekayaan dalam properti adalah melalui capital gain. Sebagai contoh, seseorang berinvestasi di sebuah apartemen dari harga 500 juta dengan uang muka sebesar 50 juta. Sewa bulanan dari properti cukup untuk membayar angsuran bank per bulan, sehingga secara otomatis, angsuran bank dibiayai oleh sewa bulanan. Setelah 20 tahun, properti telah dibayar penuh dan harga telah dihargai misalnya untuk 1 Milyar (ini konservatif, karena harga property di Indonesia akan meningkat jauh dari pada harga ini). Dalam hal ini keuntungan bersih dari investasi (1 Milyar – 50 juta) = 950 juta. Jika orang ini memiliki 3 apartemen lalu total laba bersih akan hampir 3 Milyar dalam 20 tahun. Orang ini benar-benar telah menjadi Milyarder dengan investasi properti.
- See more at: http://www.propertidiskon.com/38/#sthash.XdNEjkW6.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar